Ayam Taliwang
adalah kuliner khas Pulau Lombok yang cukup terkenal. Mungkin saja anda
sudah sering menikmati Ayam Taliwang di kota asal anda. Sebab Warung
Ayam Taliwang telah ada di beberapa kota di tanah air.
Ayam Taliwang.
Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali, dengan mudah kita temukan Warung
Bila anda melakukan perjalanan di Pulau Lombok yang juga dikenal sebagai “Pulau Seribu Masjid”, jangan lupa mencoba Ayam Taliwang, langsung dari tempat asalnya.
Sensasi kenikmatan makanan terasa berbeda jika kita menyantap langsung di daerah asalnya.
Selain itu, sensasi semakin bertambah, bila kita memiliki sedikit pengetahuan tentang makanan tersebut.
Bayangkan, setiap sendok yang kita kunyah ada cerita masa lalu yang kita ketahui. Keren bukan?
Baiklah. Kali ini, Saya akan memberikan ulasan tentang sejarah Ayam Taliwang.
Sebutulnya, Ayam Taliwang sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang. Karena kuliner khas Pulau Lombok yang satu ini telah ada sejak jaman kerajaan dahulu.
Namun, dalam kesempatan ini, kita ulas secara ringkas saja tentang riwayat Ayam Taliwang.
Diplomasi Damai Dengan Ayam Taliwang
Pertama-tama kita mulai dari nama Ayam Taliwang. Banyak orang yang bertanya-tanya: bukankah daerah Taliwang itu ada di Pulau Sumbawa?
Kenapa Ayam Taliwang dikatakan sebagai kuliner khas Pulau Lombok?
Pertanyaan seperti itu sangat lumrah dan wajar.
Nama Taliwang memang benar berasal dari nama sebuah kerajaan di Pulau Sumbawa, kini menjadi Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat.
Ceritanya dimulai pada jaman ketika Raja Selaparang di Pulau Lombok mendatangkan pasukan Kerjaan Taliwang untuk ditugaskan sebagai juru damai.
Pada waktu itu Selaparang tengah menghadapi perang melawan Kerajaan Karangasem, Bali.
Kalau kita mengacu pada sejarah hubungan Kerajan Selaparang dengan Wilayah Pulau Sumbawa bagian barat, diperkirakan tahun 1630-an Masehi.
Raja Selaparang memberikan tempat tinggal pada pasukan Taliwang yang bernama Karang Taliwang.
Sekarang menjadi Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kodya Mataram.
Pasukan Kerajaan Taliwang selain mengirimkan serdadu, juga mengutus juru masak.
Kehadiran pasukan Taliwang ternyata mampu menciptakan perdamaian antara dua kerajaan yang berseteru.
Perdamaian dicapai melalui diplomasi masakan ayam bakar yang dibuat oleh juru masak dari Taliwang.
Raja Karangasem rupanya meyukai ayam bakar yang dihidangkan oleh juru masak Taliwang.
Sejak saat itulah ayam bakar yang dimasak oleh pasukan dari Taliwang dengan menggunakan bumbu-bumbu tertentu tersebut dikenal sebagai Ayam Taliwang.
Kalau kita mengacu pada sejarah Ayam Taliwang di atas, sejak tahun 1630 hingga tahun 2017 sekarang, berarti kuliner Ayam Taliwang sudah ada sejak 387 tahun yang silam.
Kita patut bersyukur, beranekaragam resep masakan telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Salah satunya Ayam Taliwang.
Meracik dan Menyaji Ayam Taliwang
Setelah mengetahui sekelumit sejarah Ayam Taliwang, tiba saatnya, kini kita mengulas proses memasak dan penyajiannya.
Ayam Taliwang menggunakan ayam kampung yang masih muda. Pilihan ini tentu punya alasan tersendiri, yakni untuk mendapatkan daging ayam bakar yang empuk.
Meskipun dibakar secara utuh satu ekor, daging hingga tulang-belulang Ayam Taliwang terasa renyah dan gurih.
Ayam yang telah dibersihkan dibelah pada bagian dada, kemudian diolesi dengan garam dan minyak.
Selanjutnya dibakar di atas tungku api yang tidak terlalu besar, sembari diolsi dengan air jeruk dan bumbu yang telah dihaluskan.
Pembakaran biasanya dilakukan selama 5 menit untuk mendapatkan kualitas ayam bakar yang baik.
Menu ayam bakar taliwang biasanya disajikan bersama plecing kangkung khas Lombok dan beberuq terong.
Gurih dan lezatnya ayam bakar taliwang memang tak bisa dipisahkan dari racikan bumbunya yang pedas.
Bagi anda yang tidak terlalu suka masakan pedas, bisa memberitahukan pada juru masak, supaya bumbu dibuat tidak terlalu pedas.
Di Kota Mataram sangat mudah menemukan Warung Ayam Taliwang, karena hampir ada di setiap jalan-jalan utama kota Mataram.
Buka android anda, ketik “warung Ayam Taliwang”, maka akan muncul puluhan warung Ayam Taliwang yang telah ditandai di google map.
Bila anda ingin menyantap Ayam Taliwang sambil menikmati panorama persawahan, sebaiknya anda pergi ke kawasan Sayang Sayang.
Di sana ada beberapa Warung Ayam Taliwang berpanorama sawah nan asri. Jaraknya dari pusat kota sekitar 6 Km ke arah utara.
Bila anda menggunakan ojek online, tarif sekitar Rp 13 ribu. Bila menggunakan taksi online, tarif sekitar Rp 22 ribu.
Menikmati ayam bakar taliwang tidak sekedar kuliner biasa. Tetapi kuliner yang punya nilai historis.
Sebagai makanan kegemaran para raja, tentu terasa istiwa saat kita menyantapnya. Melalui kuliner kita belajar tentang rasa.
Dengan rasa kita jalin persaudaraan sepanjang masa. [MK]
Sumber: muammarkaddafi.com
Ayam Taliwang.
Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali, dengan mudah kita temukan Warung
Bila anda melakukan perjalanan di Pulau Lombok yang juga dikenal sebagai “Pulau Seribu Masjid”, jangan lupa mencoba Ayam Taliwang, langsung dari tempat asalnya.
Sensasi kenikmatan makanan terasa berbeda jika kita menyantap langsung di daerah asalnya.
Selain itu, sensasi semakin bertambah, bila kita memiliki sedikit pengetahuan tentang makanan tersebut.
Bayangkan, setiap sendok yang kita kunyah ada cerita masa lalu yang kita ketahui. Keren bukan?
Baiklah. Kali ini, Saya akan memberikan ulasan tentang sejarah Ayam Taliwang.
Sebutulnya, Ayam Taliwang sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang. Karena kuliner khas Pulau Lombok yang satu ini telah ada sejak jaman kerajaan dahulu.
Namun, dalam kesempatan ini, kita ulas secara ringkas saja tentang riwayat Ayam Taliwang.
Diplomasi Damai Dengan Ayam Taliwang
Pertama-tama kita mulai dari nama Ayam Taliwang. Banyak orang yang bertanya-tanya: bukankah daerah Taliwang itu ada di Pulau Sumbawa?
Kenapa Ayam Taliwang dikatakan sebagai kuliner khas Pulau Lombok?
Pertanyaan seperti itu sangat lumrah dan wajar.
Nama Taliwang memang benar berasal dari nama sebuah kerajaan di Pulau Sumbawa, kini menjadi Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat.
Ceritanya dimulai pada jaman ketika Raja Selaparang di Pulau Lombok mendatangkan pasukan Kerjaan Taliwang untuk ditugaskan sebagai juru damai.
Pada waktu itu Selaparang tengah menghadapi perang melawan Kerajaan Karangasem, Bali.
Kalau kita mengacu pada sejarah hubungan Kerajan Selaparang dengan Wilayah Pulau Sumbawa bagian barat, diperkirakan tahun 1630-an Masehi.
Raja Selaparang memberikan tempat tinggal pada pasukan Taliwang yang bernama Karang Taliwang.
Sekarang menjadi Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kodya Mataram.
Pasukan Kerajaan Taliwang selain mengirimkan serdadu, juga mengutus juru masak.
Kehadiran pasukan Taliwang ternyata mampu menciptakan perdamaian antara dua kerajaan yang berseteru.
Perdamaian dicapai melalui diplomasi masakan ayam bakar yang dibuat oleh juru masak dari Taliwang.
Raja Karangasem rupanya meyukai ayam bakar yang dihidangkan oleh juru masak Taliwang.
Sejak saat itulah ayam bakar yang dimasak oleh pasukan dari Taliwang dengan menggunakan bumbu-bumbu tertentu tersebut dikenal sebagai Ayam Taliwang.
Kalau kita mengacu pada sejarah Ayam Taliwang di atas, sejak tahun 1630 hingga tahun 2017 sekarang, berarti kuliner Ayam Taliwang sudah ada sejak 387 tahun yang silam.
Kita patut bersyukur, beranekaragam resep masakan telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Salah satunya Ayam Taliwang.
Meracik dan Menyaji Ayam Taliwang
Setelah mengetahui sekelumit sejarah Ayam Taliwang, tiba saatnya, kini kita mengulas proses memasak dan penyajiannya.
Ayam Taliwang menggunakan ayam kampung yang masih muda. Pilihan ini tentu punya alasan tersendiri, yakni untuk mendapatkan daging ayam bakar yang empuk.
Meskipun dibakar secara utuh satu ekor, daging hingga tulang-belulang Ayam Taliwang terasa renyah dan gurih.
Ayam yang telah dibersihkan dibelah pada bagian dada, kemudian diolesi dengan garam dan minyak.
Selanjutnya dibakar di atas tungku api yang tidak terlalu besar, sembari diolsi dengan air jeruk dan bumbu yang telah dihaluskan.
Pembakaran biasanya dilakukan selama 5 menit untuk mendapatkan kualitas ayam bakar yang baik.
Menu ayam bakar taliwang biasanya disajikan bersama plecing kangkung khas Lombok dan beberuq terong.
Gurih dan lezatnya ayam bakar taliwang memang tak bisa dipisahkan dari racikan bumbunya yang pedas.
Bagi anda yang tidak terlalu suka masakan pedas, bisa memberitahukan pada juru masak, supaya bumbu dibuat tidak terlalu pedas.
Di Kota Mataram sangat mudah menemukan Warung Ayam Taliwang, karena hampir ada di setiap jalan-jalan utama kota Mataram.
Buka android anda, ketik “warung Ayam Taliwang”, maka akan muncul puluhan warung Ayam Taliwang yang telah ditandai di google map.
Bila anda ingin menyantap Ayam Taliwang sambil menikmati panorama persawahan, sebaiknya anda pergi ke kawasan Sayang Sayang.
Di sana ada beberapa Warung Ayam Taliwang berpanorama sawah nan asri. Jaraknya dari pusat kota sekitar 6 Km ke arah utara.
Bila anda menggunakan ojek online, tarif sekitar Rp 13 ribu. Bila menggunakan taksi online, tarif sekitar Rp 22 ribu.
Menikmati ayam bakar taliwang tidak sekedar kuliner biasa. Tetapi kuliner yang punya nilai historis.
Sebagai makanan kegemaran para raja, tentu terasa istiwa saat kita menyantapnya. Melalui kuliner kita belajar tentang rasa.
Dengan rasa kita jalin persaudaraan sepanjang masa. [MK]
Sumber: muammarkaddafi.com